"Anda tidak akan pernah gagal jika anda percaya bahwa setiap kejadian yang tidak sesuai keinginan anda adalah alternatif lain untuk mencapai tujuan yang tidak terfikirkan oleh anda sebelumnya."

Wednesday 23 November 2011

ASURANSI SEJARAH DAN RESIKO





MEMAHAMI ASURANSI SEJARAH DAN RESIKO
DRS. SYA’AD AFIFUDDIN. S, Mec

Fakultas Ekonomi
Jurusan Studi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara

Berbagai Pandangan
Ada tiga aliran pemikiran mengenai asuransi.
Menurut aliran pertama (aliran tmsfer), asuransi adalah pemindahan resiko murni dari tertanggung kepada penanggung.Tertanggung adalah orang atau perusanaan yang menghadapi suatu resiko dan penanggung adalah orang atau perusahaan yang mengkhususkan diri memikul resiko. Bisnis utama dari penanggung adalah
memikul resiko dengan menerima fee. Penerimaan fee ini membedakan dengan pemikul resiko lain.
Aliran kedua mengabaikan aspek transfer dan memusatkan perhatian pada aspek tekhnik. Profesor Mehr dan Cammack misalnya, mendefenisikan asuransi sebagai …. Alat sosial untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah yang memadai unit-unit yang terbuka terhadap resiko sehingga kerugian-kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh sernua mereka yang bergabung itu."
Aliran ketiga menggabungkan kedua pandangan ini. Profesor Willett mendefenisikan asuransi sebagai "alat sosial untuk pcnumpukan dana untuk mengatasi kerugian modal yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan resiko dari banyak individu kepada seorang atau sekelompok orang." Defenisi lain adalah:"asuransi adalah pemindahan resiko dengan ciri-ciri tarnbahan penggabungan resiko dan penaksiran terhadap kerugian masa depan .
Tujuan Asuransi
Tujuan pokok asuransi ialah mengurangi uncertainty (ketidakpastian, keraguan) yang disebabkan oleh kesadaran akan kemungkinan kerugian. Asuransi memberikan kepaslian kepada masing-masing anggota kelompok itu dengan memeratakan biaya kerugian. Kontribusi perorangan kepada kelompok itu ditentukan berdasarkan ramalan tentang bagiannya dalam kerugian yang diderita oleh kelompok itu. Imbalan dari kontribusinya, ia mendapatkan kepastian bahwa kelompok itu akan memikul setiap kerugian yang dideritanya. la memindahkan resikonya terhadap kelompok itu. Ja membayar premi tertentu sebagai ganti menghadapi ketidakpastian kemungkinan kerugian besar.
Syarat Ideal Untuk Dapat Diasuransikan
Rcsiko yang dapat diasuransikan haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Kerugian potensial cukup besar, tetapi probabilitasnya tidak tinggi, sehingga membuat asuransi terhadapnya secara ekonomis mungkin (kelayakan ekonomis)
2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan.
3. Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap resiko yang sarna (massal clan homogen)
4. Kerugian yang tcrjadi bersifat kebetulan
5. Kerugiannya tertentu
Kelayakan Ekonomis
Untuk layaknya suatu asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang mungkin terjadi haruslah cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya asuransinya jangan terlalu tinggi dibandingkan dengan kemungkinan kerugian tersebut. Jika kemungkinan kerugian tidak cukup besar bagi tertanggung, maka mereka tidak akan tertarik memindahkan resikonya kepada penanggung. Banyak resiko ditahan sendiri
oleh tertanggung dan tidak diasuransikan karena kemungkinan kerugiannya sedemikian kecil sehingga tidak merupakan beban.
Probabilitas Dapat Diperbitungkan
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan ten tang masa depan. Ramalan ini didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas ini umumnya didasarkan atas pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan perusahaan asuransi untuk menaksir probabilitas. Tapi cara ini hanya bermanfaat bila dapat dianggap bahwa taktor-faktor penentu masa depan itu sarna dengan faktor-faktor penentu masa lampau tersebut. Jika tidak, maka pengalaman masa lampau itu tidak bisa dijadikan pedoman untuk masa depan. Apabila probabilitas kerugian yang hendak diasuransikan itu tidak dapat dihitung, maka resikonya tidak dapat diasuransikan
Massal dan homogen
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah massal, artinya harus ada sejumlah besar unit. Dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil. Dalam hal asuransi jiwa, harus ada sejumlah besar orang. Sebuah perusahaan asuransi mobil tidak akan didapat menanggung selusin mobil saja, dan sebuah perusahaan asuransi jiwa tidak akan dapat menanggung selusin orang saja. Sebagaimana te!ah diuraikan, untuk memperoleh taksiran probabilitas yang akurat diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian. Sesudah probabilitas kerugian itu diketahui, maka ia dijadikan dasar untuk ramalan, tetapi ramalan ini hanya berlaku untuk sejumlah kelompok besar. Perusahaan surasi tidak lebih mam -pu meramalkan kerugian seseorang tertentu daripada orang itu sendiri.
Kerugian yang Terjadi Bersifat Kebetulan
Resiko yang ditanggung oleh penanggung haruslah hanya bersifat kemungkinan kerugian bagi tertanggung. Kerugian itu haruslah bersifat kebetulan ldealnya, tertanggung tidak boleh memiliki kontro1 atau pengaruh terhadap kejadian yang hendak diasuransikan itu. Dalam kenyataannya, situasi ini hanya berlaku untuk bencana-bencana seperti gempa bumi dan iklim.
Kerugiannya tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika terjadi selama waktu tertentu dan di tempat tertentu. Contoh, perjanjian ini mungkin menutup kerugian kebakaran pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya kontrak ini haruslah dapat diketahui kapan dan dimana kerugian itu terjadi.

MENGENAL SEJARAH ASURANSI
A. Zaman Purbakala
Karena langkanya bukti-bukti yang dapat dipercaya, maka terdapat perbedaan pendapat mengenai asal-usul asuransi yang kita kenal sekarang. Akan tetapi, benih asuransi dapat terlihat dari cara-cara manusia purba menangani resiko harta dan jiwa mereka.
Benih Asuransi Barta
Beberapa ahli berpendapat bahwa benih asuransi harta sudah ada di lembah Euphrat, Babylonia, beberapa ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu perdagangan Babylonia berkembang pesat dan bahkan para saudagar/majikan akhirnya mengirimkan para penjual ini sampai ke luar negri sehingga semakin banyak memakan waktu. Para majikan ini tentu saja meminta sesuatu jaminan untuk meyakinkannya bahwa para penjual itu akan kembali dengan membawa laba dan tidak akan melarikan diri. Maka para penjual itu menjadikan harta mereka sebagai jaminan bahwa mereka tidak akan menipu majikan mereka.
Sayangnya sebagian daerah yang dikunjungi para penjual ini tidak aman. Adakalanya barang-barang dan uang kepunyaan mereka kena rampas di tengah jalan, dan kembali dengan tangan hampa ke negri mereka. Akibatnya harta yang mereka jadikan sebagai jaminan disita oleh rnajikan mereka. Hal ini menimbulkan protes dari pihak penjual, sehingga akhirnya terjadilah perubahan pengaturan
perjanjian. Dengan sistem baru ini, majikan dan penjual membagi rata keuntungan yang diperoleh dari perjalanan dagang tersebut. Akan tetapi jika terjadi kerugian, yang disebabkan oleh pencurian dan perampokan di negri asing dan bukan karena kesalahan penjual, maka harta jaminan penjual itu tidak akan disita. Jadi sebahagian resiko usaha itu dipindahkan dari para penjual kepada majikannya. Pemindahan atau pergeseran resiko yang merupakan salah satu ciri-ciri asuransi inilah yang merupakan benih asuransi harta.

• Resiko Ekonomi
Banyak resiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi. Contoh-contoh resiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individual. Selama periode inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan serta mereka yang berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang sama. Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu mungkin mengalami bom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan pengusaha pada resiko yang sama dengan resiko pada fluktuasi umum kegiatan
ekonomi.
Keadaan masing-rnasing perusahaan itu tidak stabil. Ada yang sukses, ada yang gagal. Para pemilik perusahaan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya dan para pekerja terancam pengangguran bila perusahaannya pailit.
Metode Menangani Resiko
Metode yang digunakan untuk menangani resiko bergantung pada. sifat orang yang menghadapi resiko itu. Satu atau lebih cara berikut dapat digunakan untuk resiko tertentu.
• .Menghindari Resiko
Seseorang tidak dapat menghindari seluruh resiko, tetapi dalam beberapa hal ia dapat menghindari resiko tertentu. Akan tetapi walaupun menghindari resiko itu rnungkin, seringkali tidak menguntungkan. Seseorang dapat menghindari resiko tenggelam dengan menghindari air. lni berarti menghindari segala bentuk pengangkutan air atau dekat air, dan juga segala olah raga air. Seseorang dapat menghindari resiko kerugian terhadap barang tertentu dengan jalan tidak merniliki
barang tersebut dan tidak bertanggung jawab atasnya. ltulah sebabnya ada sementara orang yang lebih suka menyewa barang daripada membelinya.
Benih Asuransi Jiwa
Perintis asuransi jiwa clan kesehatan modern juga dijumpai di Yunani dan Romawi ku no. Di Yunani terdapat kelompok-kelompok keagamaan yang melakukan kegiatan pengumpulan dana daripara anggotanya untuk menjamin biaya penguburan.Kegiatan ini barangkali merupakan bentuk awal dari asuransi penguburan.
Sewaktu Romawi menggantikan Yunani sebagai pemimpin dunia kuno, orang Romawi memakai sistem yang sama untuk asuransi jiwa. Akan tetapi dengan perkembangannya sistem Romawi ini, titik berat kegiatan bukan lagi pada unsur keagamaan, tetapi terbuka untuk masyarakat umum. Dalam beberapa hal, berkembang penutupan yang lebih luas untuk kelompok-kelompok tertentu seperti
serdadu.
B.Zaman Modern
Asuransi Laut
Perkembangan asuransi laut didorong oleh dialihkannya suatu rencana undang-undang di Inggris dalam tahun 1575 yang menciptakan suatu Dewan Asuransi untuk menjual asuransi tersebut. Beberapa tahun kemudian, didirikanlah sebuah pengadilan istimewa untuk menangani masalah perselisihan asuransi. Dengan perkembangan lanjutan ini, pengadaan asuransi laut berubah dari kegiatan part time
untuk para saudagar menjadi bisnis full time bagi para spesialis.
Perusahaan Berbadan Hukum
Selama periode tersebut di atas, semua asuransi laut ditanggung individu-individu. Usaha ini dimulai sebagai suatu usaha sampingan para saudagar yang berangsur-angsur digeser oleh para spesialis yang usaha pokoknya adalah menanggung resiko. Perusahaan pertama yang diorganisasi untuk melaksanakan bisnis asuransi laut, didirikan pada tahun 1668 di Paris. Perusahaan ini memperoleh sukses.Kemudian pada tahun 1720, berdasarkan undang-undang, Raja George mengesahkan piagam
untuk dua perusahaan asuransi laut yaitu London Assurance corporation dan Royal Exchange Assurance Corporation Belakangan, kedua perusahaan ini diizinkan bergerak dalam asuransi kebakaran dan asuransi jiwa di samping asuransi laut. Akan tetapi, walaupun berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menanggung resiko, namun para penanggung perorangan masih tetap faktor utama dalam bisnis asuransi di Inggris.
Asuransi Jiwa
Organisasi jiwa pertama menurut ukuran standar modern adalah Society of Assurance for widows and Orphans (Masyarakat Asuransi untuk janda dan yatim). Organisasi ini didirikan di London dalam tahun 1699 dengan tujuan membayarkan sejumlah tertentu pada waktu meninggalnya salah seorang anggotanya. Preminya - ditagih sekali seminggu dan diusahakan untuk memilih orang-orang yang akan di asuransikan itu berdasarkan kesehatan clan usia.

Resiko adalah kemungkinan penyimpangan yang tidak diharapkan. Kemungkinan itu adalah berupa terjadinya hal yang tidak diharapkan atau terjadinya hal yang diinginkan. Kejadian yang demikian bisa disebut kerugian atau loss.
Jenis Resiko
Resiko dapat digolongkan kedalam:
-resiko spekulatif
-resiko murni
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectations) ke salah satu dari dua arah. Artinya ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada maka kita katakan resiko itu bersifat spekulatif.
Lawan dari resiko spekulatif adalah resiko murni yaitu yang ada hanya kemungkjnan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan untung. Resiko murni ini hanya bergerak ke satu arah saja yaitu ke arah kemungkinan kerugian.
Setiap usaha ekonomi itu penuh dengan resiko, baik resiko spelkulatif maupun resiko murni. Walaupun kategori suatu resiko itu tidak selalu jelas, namun -kebanyakan resiko dapat diklasifikasi. Apakah suatu resiko itu spekulatif atau murni bergantung pada pendekatan yang digunakan. Resiko spelkulatif tidak dapat diasuransikan. Hanya resiko murni yang dapat diasuransikan. Asuransi adalah alat utama bagi orang yang terbuka terhadap kemungkinan resiko murni.
Sumber Resiko
Sumber penyebab kerugian/resiko dapat diklasifikasikan sebagai resiko sosial, resiko fisik dan resiko ekonomi. Menentukan sumber resiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
• Resiko Sosial
Sumber utama resiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Sulit jika tidak mungkin untuk menldaftar segala penyebab kerugian yang bersifat sosialini, tetapi contoh berikut dapat menggambarkan sifat dan peranan sumber resiko ini.
Vandalisme (perusakan) merupakan sumber resiko bagi pemilik gedung. Rumah-rumah yang pemiliknya pergi berlibur dan mobi-mobil yang diparkir di jalan merupakan sasaran empuk para perusak ini. Ribuan rumah terbakar arson (membakar rumah sendiri untuk menagih asuransi) setiap tahun. Huru-hara semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Para perusuh itu merampas toko-toko dan merusak segala macam harta. Pemogokan juga menyebabkan kerugian produksi sampai jutaan dolar. Pemogokan yang lama dapat menyebabkan kerugian besar dan bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan. Pemogokan juga kadang-kadang menjurus kekerasan yang menimbulkan banyak kerusakan harta dan juga cedera badan atau kematian.
• Resiko Fisik
Ada banyak sumber resoko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan yang lainnnya disebabkan oleh kesalahan manusia. Banyak resiko yang kompleks sumbernya tetapi termasuk terutama ke dalam kategori fisik.
Cuaca, iklim adalah resiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.Banjir terjadi setiap tahun. Yang berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kndang berulang pada !okasi yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dolar kerugian harta. Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan
panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga menghancurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
• Mencegah dan Mengendalikan Resiko
Telah diuraikan di atas bahwa beberapa resiko dapat dihindari dengan menarik diri dan kegiatan yang berkenaan dengan resiko tersebut.. Jadi, seseorang yang tidak bermain ski akan terhindar dari resiko kecelakaan dalam bermain ski. Akan tetapi jika ia ingin bermain ski kendatipun adanya resiko tersebut, maka ia dapat mengambil langkah-langkah yang dapat mengurangi kemungkinan cedera itu misalnya dengan mengikuti program pelajaran dan latihan ski. Ini adalah mencegah dan mengendalikan resiko. Akan tetapi perhatikanlah bahwa resiko cedera itu masih tetap ada, kerugian masih mungkin terjadi.
• Menahan Resiko
Menahan resiko berarti memikul resiko kemungkinan kerugian. Ini mungkin terjadi apabila seseorang yang terbuka terhadap resiko itu tidak menyadarinya. Jadi, resiko itu tidak menimbulkan kekhawatirannya sehingga diabaikannya. Jutaan orang rnenahan resiko penyakit kanker dengan mengisap rokok karena tidak mengetahui adanya resiko itu. Banyak orang berdalih/merasionalisasi
penahanan resiko ini dengan menganggapnya tidak ada. Beberapa resiko ditahan orang karena dianggap remeh.
• Memindahkan Resiko
Cara terpenting untuk memindahkan resiko adalah asuransi. Dengan asuransi, seseorang at au perusahaan memindahkan resiko tertentu yang dipikulnya kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.

DAFTAR PUSTAKA
A. Abbas Salim. Dasar-dasar Asuransi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
A. Hasymi Ali, Bidang Usaha Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta 1995.
Mehr & Osler. Moder Life Insurance (the Mac Millan Coy, New York).
Harold J. Hoflich. Asuransi di Negara UnderdeVeloped (LPEM/UL 1961).
Harold J. Hoflich. Asuransi, Indonesia Insurance Monographs (LPEM/UI, 1% 1).
Radiks Purba. Memahami Asuransi di Indonesia, Teruna Grafica. Jakarta, 1995.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Laut Bagi Indonesia.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi Indonesia.
2002 digitized by USU digital library 7

"Betapa sulitnya manusia bersyukur atas nafas yang masih berhembus di badan. Namun betapa mudahnya manusia mengeluh hanya karena kakinya menginjak kotoran."